Jakarta -
Perguruan tinggi di Indonesia ke depan diarahkan untuk
mengemban tiga fungsi sekaligus, yakni sebagai lembaga pengajaran,
universitas riset, dan bentang peradaban. Harapannya, kualitas kegiatan
penelitian di tanah air terus meningkat sehingga berkontribusi pada
percepatan pembangunan menuju bangsa maju.
Menko Perekonomian
Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah mendorong perguruan tinggi agar
memberikan perhatian makin besar pada pengembangan kewirausahaan
berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu pemerintah mendukung
pengembangan science park dan techno-park, serta technology incubator
di berbagai perguruan tinggi.
"Kita bersyukur, beberapa upaya
itu telah menuai hasil yang cukup signifikan," kata Ketua Umum Partai
Amanat Nasional (PAN) ini. Beberapa perguruan tinggi, lanjutnya, telah
memiliki science park maupun technology park. Cukup banyak pula
perguruan tinggi yang memiliki technology incubator dan menggulirkan
program pengembangan kewirausahaan berbasis ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Berbagai prestasi itu telah menjadikan empat
perguruan tinggi , yaitu UI, UGM, ITB dan Unair berhasil memasuki
kelompok 500 universitas terbaik di dunia sejak 2009. Di tahun 2010,
tujuh perguruan tinggi masuk kelompok 200 universitas terbaik di Asia.
Ketujuh perguruan tinggi itu adalah UI, UGM, Unair, ITB, Unpad, IPB, dan
UNDip.
Pada lingkup yang lebih luas, peringkat daya saing
Indonesia naik signifikan dari peringkat ke 54 di tahun 2009 menjadi
peringkat 44 di 2010 menurut Global Competitiveness Report 2010-2011.
Kenaikan yang signifikan itu ditopang pula oleh ranking kemitraan
universitas-industri Indonesia yang cukup tinggi, yaitu berada di
peringkat 26 dari 139 negara.
Tantangan selanjutnya, kata
Hatta, meningkatkan sinergi antara perguruan tinggi dengan industri.
Supaya memperbesar volume kontrak riset pada bidang yang berorientasi
peningkatan produktivitas dan daya saing industri. Sebab selama ini
banyak hasil riset perguruan tinggi yang mengendap dan tidak digunakan
oleh kalangan industri.
"Ini tantangan kita untuk meningkatkan
link and match antara kegiatan penelitian di perguruan tinggi dan
lembaga penelitian dengan industri," ujar menteri yang juga dikenal
sebagai 'Mister Pukul Tujuh Tet' ini.
Di tengah anggaran
penelitian yang masih terbatas, perlu ditingkatkan porsi belanja
penelitian di kalangan bisnis dan dunia usaha yang harus makin besar
bila dibandingkan dengan belanja pemerintah. "Kita harapakan mencapai
kisaran 50 persen dari anggaran pemerintah untuk penelitian yang tahun
ini jumlahnya Rp 10 triliun," kata Hatta. ( detik.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar